Pemberian NAA (Naphthalene Acetic Acid) dan BAP (Benzil Amino Purine) dalam Inisiasi Petal Krisan (Chrysanthemum indicum L.) Terhadap Pertumbuhan Organogenesis Tunas Secara In Vitro pada Media MS (Murashige and Skoog)
Abstract
The research was carried out at Laboratorium Pemuliaan Terpadu, precisely at Laboratorium Konservasi Balai Penelitian Tanaman Hias Kebun Percobaan Segunung, Pacet, Cianjur from March to June 2021. The Research Method uses experimental methods with non-parametric statistics with 12 treatments and 5 repeats. Perlakuan NAA dengan konsentrasi 0,1 ppm; 0,2 ppm; dan BAP yaitu konsentrasi 0,5 ppm; 1 ppm; dan 1,5 ppm. The results of the observations were analyzed descriptively using the Wallis Kruskal Test. Based on several observed variables, the results showed different results in the degree of significance between the explants in NAA and BAP administration, in callus diameter variables showed significant different results, while in variables the number and height of the shoots showed significantly different results. The results of the study showed NAA and BAP concentrations on A2B3 treatment (concentration 0.1 ppm NAA+1 ppm BAP) were able to produce the best shoots against the number of shoots. In A3B3 treatment (concentration 0.2 ppm NAA + 1 ppm BAP) is capable of producing the best shoot against the height of the shoot.
References
Akbar. A., E. Faridah, S. Indrioko., T. Herawan. 2017. Induksi tunas, multiplikasi dan perakaran Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke secara in vitro. J. Pemuliaan Tanaman Hutan. 11(1): 155 – 168.
Alfarisi. N. 2019. Induksi Tunas Mikro Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff): Pengaruh Jenis Eksplan dan Zat Pengatur Tumbuh. Tesis. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan
Ali, G., F. Hadi., Z. Ali., M. Tariq., M.A. Khan. 2007. Callus induction and In Vitro Complete Plant Regeneration of Different Cultivars of Tobacco (Nicotiana tabacum L.) on Media of Different Hormonal Concentrations. Journal Biotechnology, 6 (4): 561-566.
Andaryani. S. 2010. Kajian Penggunaan Berbagai Konsentrasi BAP dan 2,4 D Terhadap Induksi Kalus Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Secara In Vitro. Skripsi. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
Astuti. Y.T.M., N. Andayani. 2005. Pengaruh Pemberian BAP dan NAA terhadap Pertumbuhan Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.) dalam Kultur Jaringan. Biota X (3) : 31-35.
Bahri. S. 2013. Pertumbuhan Jeruk Manis (Citrus sinensis) secara In Vitro akibat Pemberian Benzil Amino Purine (BAP). Skripsi. Program Studi Agroteknologi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Muhajidin Tolitoli: Tolitoli
Bakti. C. 2005. Embriogenesis Somatik Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Pada Berbagai Zat Pengatur Tumbuh. Tesis. Pascasarjana IPB. Bogor.
Dwiyani. R. 2015. Kultur Jaringan Tanaman. Pelawa Sari. Bali.
Fahmi. Z.I. 2012. Kajian Pengaruh Pemberian Sitokinin Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya.
George. E.F., M.A. Hall., G.J. de Klerk, 2008. Plant tissue culture procedure- background: In Plant propagation by tissue culture. Spinger : 1-28.
Gunawan. L.W. 1988. Teknik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman PAU Bioteknologi IPB. Departemen Jendral Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm 78-79.
Hartmann. H.T., D.E. Kester., F.T. Davies., R.L. Geneve. 2002. Plant Propagation Principical and Practise Pearson Education Inc. New Jersey. Upper Saddle River.
Indah. P.N., D. Ermavitalini. 2013. Induksi Kalus Daun Nyamplung (Calophyllum inophyllum Linn.) pada Beberapa Kombinasi Konsentrasi 6- Benzylaminopurine (BAP) dan 2,4- Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D). Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2(1): 16.
Kurnianingsih. R., Marfuah., I. Matondang. 2009. Pengaruh Pemberian BAP (6-Benzyl Amino Purine) Media Multiplikasi Tunas Anthurium hookeri Kunth Enum secara In Vitro. Vis Vitalis. 2(2): 23-30.
Lestari. A.T., T. Islami. E. Nihayati., 2018. Pengaruh Konsentrasi NAA (Napthalene Acetic Acid) dan BAP (6-Benzyl Amino Purine) Pada Pembentukan Planlet Anthurium Gelombang Cinta (Anthurium Plowmanii) Secara In vitro. Jurnal Produksi Tanaman. 5(12): 2047 – 2052.
Marlin, Yulian, Hermansyah. 2012. Inisiasi Kalus Embriogenik pada Kultur Jantung Pisang Curup dengan Penambahan Sukrosa, BAP dan 2,4-D. Jurnal Agrivor. 11(2): 275283.
Memon. N. 2012. In Vitro Propagation of Gladiolus Planlets and Cormels. Journal of Holticulture Science and Ornamental Plants. 4(3): 280-291
Mufarrikha. L., N. Herlina., E. Widaryanto. 2014. Respon Dua Kultivar Tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium) Pada Berbagai Lama Penambahan Cahaya Buatan. Jurnal Produksi Tanaman. 2(1): 10-16.
Nofanda. H., T. Rahayu., A. Hayati. 2016. Peranan Penambahan BAP dan NAA pada Pertumbuhan Kalus Kedelai (Glycine max) Menggunakan Media B5. e-Jurnal Ilmiah Biosaintropis. 2(1): 35-45
Purnamaningsih, R., M. Ashrina. 2011. Pengaruh BAP dan NAA terhadap induksi kalus dan kandungan artemisin dari (Artemesia annua L.) Berita Biologi, 10(4): 481-489.
Purita., S. Yaka., N.R. Ardiarini., N. Basuki. 2017. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Jenis BAP Terhadap Pertumbuhan Planlet Sub Kultur Jaringan Tanaman Nanas (Ananas comosus L. Merr). Jurnal Produksi Tanaman. 5(7): 1207-1212.
Purwanto. A.W., T. Martini. 2013. Krisan Bunga Seribu Warna. Kanisius, Yogyakarta.
Pramanik D., F. Rachmawati. 2010. Pengaruh Jenis Media Kultur In Vitro dan Jenis Eksplan terhadap Morfogenesis Lili Oriental. Jurnal Hortikultura. 20(2):111-119.
Rainiyati., Lizawati., M. Kristiana., 2009. Peranan IAA dan BAP terhadap perkembangan nodul pisang (Musa aab) raja nangka secara in vitro. Jurnal Agronomi 13(1): 51-57.
Ratnasari. B. D., E. Suminar., A. Nuraini., A. Ismail. 2016. Pengujian Efektivitas Berbagai Jenis dan Konsentrasi Sitokinin terhadap Multiplikasi Tunas Mikro Pisang (Musa paradisiaca L.) secara In Vitro. Jurnal Kultivasi 15(2): 74-80.
Rice L.J., J.F. Finnie, J. Van Staden. 2011. In vitro bulblet production of Brunsvigia undulata from twin scales. Science Direct, S. Afr. J. Bot. 77: 305- 312.
Rosita. E., L.A.M. Siregar., E.H. Kardhinata. 2015. Pengaruh Jenis Eksplan dan Komposisi Media terhadap Pembentukan Tunas Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Secara In Vitro. Jurnal Agroekoteknologi. 4(1): 1756-1761.
Satria, B., Dwipa, I., Jamsari. 1999. Regenerasi Kalus Manggis (Garcinia mangostana L.) Melalui Kultur In Vitro. Jurnal Stigma Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang, VII (1), 56-60.
Setiawati, T. Ayalla, A. Witri. A. 2019. Induksi Kalus Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.) dengan Penambahan Berbagai Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Jurnal EduMatSains. 3 (2): 119-132.
Silva. A.L.C.D., C.S. Caruso., R.D.A Moreira., A.C.G. Horta. 2003. In vitro induction of callus from cotyledon and hypocotyl explants of Glycine wightii (Wight & Arn.) Verdc. Ciênc. Agrotec. Lavras. 27(6): 1277-1284.
Soedarjo. M., H. Shintiavira., Y. Supriyadi., Y. Nasihin. 2012. Peluang Bisnis Inovasi Krisan Badan Litbang Pertanian. Agro inovasi, Jakarta.
Strosse. H., I. V. D. Houwe., B. Panis. 2004. Banana cell and tissue culture: cellular, molecular biology and induced mutations. Polymouth, U.K.: Science Publishers Inc, pp : 1-12
Suminar. E., Sumadi., S. Mubarok., T. Sunarto., N.S.E. Rini. 2017. Percepatan Penyediaan Benih Sumber Kedelai Unggul Secara In Vitro. Jurnal Agrikultura. 28 (3): 126-135.
Syahid, S.F., N.N. Kristina., D. Seswita. 2010. Pengaruh Komposisi Media Terhadap Pertumbuhan Kalus dan Kadar Tannin dari daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) Secara In Vitro. Jurnal Littri 16(1): 1 - 5
Syaifan. U. 2010. Pengaruh Benzyl Adenine (BA) Terhadap Pertumbuhan Eksplan Dua Kultivar Krisan Secara In Vitro. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Tilaar. W., J. Rantung., S. Tulung, S. 2015. Induki Tunas dari Nodul Krisan Kulo Dalam Media Murashige dan Skoog Yang Diberi Sitokinin. Eugenia. 21(2): 94-103.
Wahyuni. A., B. Satria., A. Zainal. 2020. Induksi Kalus Gaharu dengan NAA dan BAP Secara In Vitro Callus Induction of Agarwood Using NAA and BAP In Vitro. Jurnal Penelitian Agronomi. 22(1): 39-44
Wardatutthoyyibah., Wulandari., Darwati. 2015. Penambahan Auksin dan Sitokinin Terhadap Pertumbuhan Tunas dan Akar Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk) Secara Iin Vitro. Jurnal Hutan Lestari. 3 (1) : 43 – 50.
Waryastuti, D. E., Setyobudi, L. & Wardiyati, T., 2017. Pengaruh Tingkat Konsentrasi 2,4-D dan BAP pada Media MS terhadap Induksi Kalus Embriogenik Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jurnal Produksi Tanaman 5(1): 140-149.
Wediyanto. 2007. Standart Operasional Prosedur Budidaya Krisan Potong. Departemen Pertanian, Jakarta.
Yanti. D., M.N. Isda. 2021. Induksi Tunas dari eksplan nodus jeruk kasturi (Citrus MicroCarpa Bunge.) dengan Penambahan 6- Benzyle Amino Purine (BAP) Secara In Vitro. Biospecies. 14(1): 53-58.
Yuniastuti. E., Praswanto., I. Harmaningsih. 2010. Pengaruh konsentrasi BAP terhadap multiplikasi tunas Anthurium. Journal of Sustainable Agriculture. 25(1): 1-8.
Yulizar. D. R., Zozy A. N., M. Idris. 2014. Induksi Tunas Kunyit Putih (Curcuma zedoaria Roscoe) pada Media MS dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi BAP dan Sukrosa Secara In Vitro. J. Bio. UA. 3 (4) : 310 – 316.
