Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Untuk Pemetaan Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan Di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2022
Abstract
This The world of remote sensing in the digital era can utilize various types of the latest technology to identify various phenomena in a more modern way. With fire disasters increasing again after the pandemic is over, it is necessary to update spatial information about the level of vulnerability to fire disasters in Indonesia. Therefore, this research aims to map the level of vulnerability to forest fires in Rokan Hilir Regency using remote sensing data in 2022. This research uses quantitative methods. Data processed through processesWeighted overlay to carry out weighting on parameters that have been classified according to the level of vulnerability. The parameters used include surface temperature, rainfall, hot spots, land cover, distance from road, and distance from river. The results of this research are a map of the level of vulnerability to forest fires in Rokan Hilir Regency with five classifications of vulnerability, namely very low, low, medium, high and very high. Based on the research results, the percentage of vulnerability levels is dominated by the "medium" category, namely 4,874 km² (53.9%), the "low" category is 36.5%, the "high" category is 8.7%, and the "very high" category is only 0.9%. Meanwhile the resultsoverlay The parameters show that the "very high" category is found in Pasir Limau Kapas District and Pujud District.
References
Al Mukmin, S. A., Wijaya, A. P., dan Sukmono, A. (2016). Analisis Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan Terhadap Distribusi Suhu Permukaan Dan Keterkaitannya Dengan Fenomena Urban Heat Island. Jurnal Geodesi Undip.
BNPB. (2022). Lahan Seluas 27 Hektar Terbakar di Rokan Hilir. BNPB.go.id.
Burrough, P.A. (1986) Principles of Geographical Information Systems for Land Resources Assessment. Oxford University Press, Oxford.
BPS. (2022). Kabupaten Rokan Hilir Dalam Angka 2022. Rokan Hilir: Badan Pusat Statistik – Bappeda.
BPS. (2022). Provinsi Riau Dalam Angka 2022. Riau: Badan Pusat Statistik – Bappeda.
Chandler, C., P. Cheney, P. Thomas, L. Trabaud, D. William. (1983). Fire and foresty Vol. I. John Wiley and sons. Canada. 450 pp.
Danoedoro, P. (1996). Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
Darwiati, W. dan F.D. Tuheteru. (2010). Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Pertumbuhan Vegetasi. Jurnal Mitra Hutan Tanaman.
Giglio, L. (2015). MODIS Collection 6 Active Fire Product User’s Guide Revision A. Maryland: University of Maryland.
Hatta, M. (2008). Dampak kebakaran hutan terhadap sifat-sifat tanah di kecamatan Besitang kabupaten Langkat. Skripsi. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Herdian, Aldi., Boreel, Atyanto., Loppies, Ronny. (2021). Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kota Ambon. Provinsi Sulawesi Utara: Universitas Pattimura.
Humam, As’ad., Hidayat, M., Nurrochman, A., Anestatia, A. I., Yuliantina, A., & Aji, S. P. (2020). Identifikasi daerah kerawanan kebakaran hutan dan lahan menggunakan sistem informasi geografis dan penginderaan jauh di Kawasan Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Jurnal Geosains dan Remote Sensing.
Jansen, L. L. F. (2000). Principles of Remote Sensing: An Introductory Textbook. Netherlands: The International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (ITC).
Jensen, J. R. (1996). Introductory to Digital Image Processing: A Remote Sensing Perspective. New Jersey: Prentice Hall.
Karina, I. (2008). Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dan Sistem Informasi Geografis untuk pemanfaatan Kawasan Potensial Rehabilitasi Mangrove Sebagian Pesisir Timur NAD. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
KLHK. (2019). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.26 tahun 2019 tentang Penerapan Kebijakan Konservasi Kehutanan di Kawasan Hutan Gambut dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Gambut.
KLHK. (2016). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.32 tahun 2016 tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
KLHK. (2010). Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.10 Tahun 2010 tentang Mekanisme Pencegahan Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup.
KLHK (2023). Gakkum KLHK Segel Lahan Terbakan Di Rokan Hilir, Provinsi Riau. Menklhk.go.id
LAPAN. (2016). Informasi Titik Panas (Hotspot) Kebakaran Hutan/Lahan. Jakarta: Lembaga Antariksa dan Inovasi Nasional
LAPAN. (2020). Panduan Website LAPAN Fire Hotspot versi 2.0. Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Lo, C. P. (1996). Penginderaan Jauh Terapan (Terjemahan). Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Maryono, A. (2005). Hidraulik Pengelolaan Sungai Ramah Lingkungan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
NASA. (2021). Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS). NASA Government.
NASA. (2021). Moderate-Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS). NASA Government.
PemProv Riau. (2023). Polisi Ringkus 34 Orang Pelaku Kebakaran Lahan. Mediacenter.riau.go.id.
Purnomo, Sudrajat. (2015). Penginderaan Jauh: Dasar dan Aplikasinya. Graha Ilmu.
Pomey, R. D., Defwaldi Fajrin. (2022). Klasifikasi Tingkat Kebakaran Berdasarkan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Sentinel 2-A (Studi Kasus: Kabupaten Rokan Hulu). Provinsi Sumatra Barat: Institut Teknologi Padang.
Prahasta. (2008). “Remote Sensing : Praktis Penginderaan Jauh & Pengolahan Citra Digital dengan Perangkat Lunak ER Mapper”. Bandung : Informatika Bandung.
Rosdiana. (2017). Analisis Kerawanan Kebakaran Hutan Menggunakan Metode MCDM (Multi Criteria Decision Making) Berbasis Geospasial. Provinsi Sumatra. Universitas Hasanuddin Makassar.
USGS. (2021). Landsat 9. United States : United States Government.
Wahyunto, W., Masganti, M., Dariah, A., Nurhayati, N., & Yusuf, R. (2014). Karakteristik dan Potensi Pemanfaatan Lahan Gambut Terdegradasi di Provinsi Riau. Jurnal Sumber Daya Lahan.
