Fenomena Penggemar Cerita Homoseksual (Fujoshi) Di Kalangan Mahasiswi Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP UNTAN Pontianak

  • NOPIA INDRIANI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
  • NURAINI ASRIATI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
  • RIAMA AL HIDAYAH UNIVERSITAS TANJUNGPURA
  • YOHANES BAHARI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
  • NINING ISMIYANI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Keywords: Phenomenon

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena penggemar cerita homoseksual (fujoshi) di kalangan Mahasiswi Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP UNTAN Pontianak. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data yaitu perpanjangan pengamatan, meningkatkan kecermatan dan triangulasi sumber, triangulasi teknik serta triangulasi waktu. Penelitian ini disajikan secara deskriptif dengan menggunakan 4 orang informan. Informan dalam penelitian ini adalah 3 orang mahasiswi yang beridentitas fujoshi dan 1 mahasiswi non-fujoshi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri dan faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar yang menjadi pendorong ketertarikan mahasiswi tersebut menjadi fujoshi. Terdapat dampak positif yang muncul dari perilaku penggemar cerita homoseksual yang hanya dirasakan oleh dirinya sendiri. Namun lebih banyak dampak negatif baik bagi diri fujoshi sendiri maupun bagi orang-orang disekitarnya.

References

Ammar, I.W. (2018). Eksistensi Fujoshi di Kalangan Pecinta Kebudayaan Jepang. {Skripsi}. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Ayudyasari, D. & Welly, W. (2016). Konstruksi Makna Gay Bagi Penggemar Manga Yaoi (Fujoshi) Pada Anggota Komunitas Otaku Di Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Vol 3 (2), 1-15.

Azhari, N.k dkk. (2019). Persepsi Gay Terhadap Penyebab Homoseksual. Jurnal Keperawatan Jiwa. Vol 7(1), 1-6. Diunduh dari https://doi.org/10.26714/jkj.7.1.2019.1-6.

Aziz, S. (2017). Pendidikan Seks Perspektif Terapi Sufistik Bagi LGBT. Kendal : Ernest.

Dilla, D.P. (2018). Memahami Mekanisme Komunikasi Negosiasi Identitas Fujoshi Dalam Keluarga, Teman Kerja, Kelompok dan Media Sosial. {Tesis}. Semarang : Universitas Diponegoro Semarang.

Gusri, L dkk. (2021). Konstruksi Identitas Gender pada Budaya Populer Jepang (Analisis Etnografi Virtual Fenomena Fujoshi pada Media Sosial. Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 5 (1). Diunduh dari https://doi.org/10.30762/mediakita.v5i1.3584

Hidayat, M. & Medhy, A.H. (2021). Dramaturgi Identitas Perempuan Penggemar Karya Fiksi Homoseksual (Boys Love) di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 7(2) 159-169. DOI : https://doi.org/10.23887/jiis.v7i2.39338

Hisyam, C.J. (2018). Perilaku Menyimpang : Tinjauan Sosiologis. Rawamangun : PT. Bumi Aksara.

Jaya, I made laut Mertha. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif : Teori, Penerapan dan Riset Nyata.Yogyakarta : Anak Hebat Indonesia.

Mopashari, A. (2019). Sikap Dan Perilaku Wanita Penggemar Cerita Cinta Homoseksual di Facebook dan Instagram Terhadap Stigma Masyarakat. Malang : Universitas Muhammadiyah.

Putri, W. (2022). Gambaran Religiusitas pada Fujoshi (Studi Kasus pada Mahasiswi Muslimah Penyuka Fiksi Homoerotis di Kota Banjarmasin). {Skripsi}. Banjarmasin : Universitas Islam Negeri Antasari.

Tariuni, K dkk. (2022). Komunitas Fujoshi di Pontianak dan Stigma Identitas Gender yang Melekat Dalam Lingkungan Masyarakat. Jurnal Antropologi. Vol 3(1) e-ISSN 2774-4612.

Ulchairi, M. (2022). Dunia Maya Fujoshi : Persepsi dan Stigma (Studi Kasus : 5 Fujoshi dalam Komunitas Grup Di Telegram Raikantopeni.i {Skripsi}. Padang : Universitas Andalas.

Published
2023-10-12
How to Cite
INDRIANI, N., ASRIATI, N., HIDAYAH, R., BAHARI, Y., & ISMIYANI, N. (2023). Fenomena Penggemar Cerita Homoseksual (Fujoshi) Di Kalangan Mahasiswi Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP UNTAN Pontianak. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(20), 579-589. https://doi.org/10.5281/zenodo.8433933