FENOMENA CANCEL CULTURE OLEH PENGGUNA TWITTER DALAM UNGGAHAN AKUN @AREAJULID
Abstract
Banyak istilah baru muncul di internet sebagai akibat dari kemajuan teknologi serta peningkatan pemakaian sosial media. Salah satunya ialah istilah Cancel Culture (Budaya Pengenyahan). Tujuan dari riset ini ialah guna mengenali cerminan dari fenomena Cancel Culture yang dilakukan oleh netizen ataupun pengguna Twitter pada kasus Tri Suaka serta Zinidin Zidan yang diunggah diakun @AREAJULID dan guna mengenali akibat yang didapat sehabis dilakukannya Cancel Culture tersebut. Riset ini memakai tata cara penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang dimana peneliti menerapkan wawancara mendalam pada 3 (tiga) informan yang melakukan Cancel Culture, menerapkan observasi, serta dokumentasi. Hasil riset ini menampilkan kalau para informan melakukan Cancel Culture selaku wujud kekecewaan mereka terhadap Tri Suaka serta Zinidin Zidan dan akibat yang didapatkan pada Tri Suaka serta Zinidin Zidan yakni hilangnya penggemar ataupun subscriber, berkurangnya tawaran manggung, serta isomasi.
References
Andinata, Maulana dkk. (2022). Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Sarkasme Netizen di Media Sosial Facebook. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 14438-14445. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4717
Bouvier, G. (2020). Racist call-outs and cancel culture on Twitter: The limitations of the platform’s ability to define issues of social justice. Discourse, Context and Media, vol 38. https://doi.org/10.1016/j.dcm.2020.100431
Cahyono, A.S. (2022). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. Jurnal Publiciana, 9(1), 140-157 https://repository.unita.ac.id/index.php/items/show/204
Clark, Meredith D. (2020). DRAG THEM: A brief etymology of so-called “cancel culture.” Communication and the Public, 5(3–4), 88–92. https://doi.org/10.1177/2057047320961562
Mardeson, Epsilody & Mardesci, Hermiza. (2022). Fenomena Boikot Massal (Cancel Culture) di Media Sosial. Jurnal Riset Indragiri, 1(3), 174-181 https://ejurnalriset.com/index.php/jri/article/view/27/13
Moleong, Lexy J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. 38. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Morissan. (2010). Periklanan komunikasi pemasaran terpadu. Jakarta: Kencana.
Nguyen, B. (2020). Cancel Culture on Twitter: The Effects of Information Source and Messaging on Post Share ability and Perceptions of Corporate Greenwashing. Wharton Research Scholars, 1–60. https://repository.upenn.edu/wharton_research_scholars/197
Noelle‐Neumann, E. (1974). The spiral of silence a theory of public opinion. Journal of communication, 24(2), 43-51. https://doi.org/10.1111/j.1460-2466.1974.tb00367.x
Norris, P. (2020). Stifling Academic Freedom and Faculty Research Working Paper Series Closed Minds. Harvard Kennedy School, 1(1) https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/00323217211037023
Nursaniyah, Fitri. “Tri Suaka dan Zinidin Zidan Kehilangan Ribuan Subscribers Usai Parodikan Andika Kangen Band”. Diakses dari https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/hype/read/2022/04/25/112854966/tri-suaka-dan-zinidin-zidan-kehilangan-ribuan-subscribers-usai-parodikan, pada tanggal 02 Mei 2023.
Purnamasari, Novita Ika. (2022). CANCEL CULTURE: Dilema Ruang Publik dan Kuasa Netizen. Mediakom: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 137-149. http://dx.doi.org/10.35760/mkm.2022.v6i2.7719
Rahmawati, dkk. (2018). Spiral of silence theory dalam Pemilihan Kepala Daerah. Hermeneutika: Jurnal Hermeneutika, 4(1), 13-24. http://dx.doi.org/10.30870/hermeneutika.v4i1.4819
Rosadi, Dian. “Zidan Minta Maaf Langsung, Reaksi Andika Kangen Band Luar Biasa”. Diakses dari https://www.merdeka.com/artis/zidan-minta-maaf-langsung-reaksi-andika-kangen-band-luar-biasa.html, pada tanggal 02 Mei 2023.
Saint-Louis, H. (2021). Understanding cancel culture: Normative and Unequel Sanctioning. First Monday, 26(7). https://doi.org/https://doi.org/10.5210/fm.v26i7.10891
Sazali, Hasan & Ainun. (2021). Pemanfaatan Media Sosial Iinstagram) oleh Humas SMAUCT Foundation Sebagai Media Informasi dan Publikasi dalam Meningkatkan Citra Lembaga Pendidikan. Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(2), 140-160. https://jkms.ejournal.unri.ac.id/index.php/JKMS/article/view/7471
Segal, E. (2021). Cancel Culture and Empathy: Can They Coexist? Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/social-empathy/202106/cancelculture-and-empathy-can-they-coexist
Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta
Utami, Athika Dwi Wiji. (2022). Fenomena Cancel Culture dalam Perspektif Konstruksi Disonansi Kognitif dan Keseimbangan Warganet di Sosial Media. Art and Design Journal, 5(1), 52-60 http://dx.doi.org/10.51804/deskovi.v5i1.1610
Velasco, J. C. (2021). You are cancelled: Virtual collective consciousness and the emergence of cancel culture as ideological purging. Rupkatha Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities, 12(5), 1–7. https://doi.org/10.21659/RUPKATHA.V12N5.RIOC1S21N2
We Are Social. "Digital 2022: Another Year of Bumper Growth". Diakses pada 21 April 2023, dari https://wearesocial.com/uk/blog/2022/01/digital-2022-another-year-of-bumper-growth-2/
We Are Social. "Digital 2023: “Your ultimate guide to the evolving digital world". Diakses pada 21 April 2023, dari https://wearesocial.com/uk/blog/2023/01/digital-2023/
West, Richard & Lynner H. Tunner. (2007). Introducing Communication Theory: Analysis andApplication, ed. 3. New York: McGraw-Hill.