Sengketa Hak Milik Tanah Sawah Akibat Kegiatan Jual Beli Yang Tidak Sah

  • Mohammad Dwi Febriyanto Universitas DR. Soetomo Surabaya
  • Wahyu Prawesthi Universitas Dr. Soetomo Surabaya
Keywords: Hak Milik, Jual Beli, Tanah Sawah, Penyelesaian Sengketa.

Abstract

Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang sangat diperlukan manusia untuk mencapai kesejahteraan, kemakmuran serta untuk menunjang kehidupan. Pemanfaatan tanah sawah sebagai tempat menanam padi dapat menunjang pemenuhan kebutuhan pangan. Maka perlu perlindungan atas besarnya manfaat tersebut, sehingga dapat menjamin kepastian hukum bagi masyarakat.

Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia telah mengatur mengenai perlindungan hak atas tanah sebagaimana tertulis dalam Pasal 33 Ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945. Pasal tersebut merupakan landasan hukum dalam penguasaan bumi, air dan ruang angkasa oleh negara. Kemudian diatur lebih lanjut oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Dasar Agraria (UUPA).

UUPA mengatur tanah bukan dalam segala aspek, melainkan hanya diatur mengenai hak-hak atas tanah. Sehingga akan di bahas bagaimana pengaturan hak milik atas tanah sawah dan bagaimana jual beli tanah sawah yang tidak sah menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Dasar Agraria.

Penelitian hukum dilakukan dengan cara meneliti bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan dan bahan hukum sekunder berupa bahan pustaka sebagai pendukung bahan hukum primer. Akan dideskripsikan bahan hukum yang telah diperoleh dalam sebuah kata untuk menafsirkan sebuah kesimpulan penyelesaian masalah.         

Pengaturan hak milik tanah sawah termasuk objek yang diatur dalam UUPA yang tidak perlu diatur khusus. Mengingat istilah tanah sawah merupakan istilah umum. Kaslan Tohir menggolongkan tanah sawah sebagai tanah pertanian yang dimanfaatkan sebagai tempat bercocok tanam padi dan palawija. Jual beli atas tanah sawah dalam UUPA bersifat tunai, terang, riil yang oleh dasarkan Hukum Adat, memenuhi syarat formil dan materiil, serta perlu mengingat ketentuan PP No 56 Tahun 1960 tentang pembatasan hak atas tanah pertanian.

References

Bahreysi, B. (2018). Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Dalam Jual Beli Secara Online. De Lega Lata, 3, 1. https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/delegalata/article/viewFile/3157/2873

Budiono, H. (2007). Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Kenotariatan. PT Citra Aditya Bakti.

Comzah, A. A. (2003). Seri Hukum Pertanahan III Penyelesaian Sengketa Hak Atas Tanah dan Seri Hukum Pertanahan IV Pengadaan Tanah Instansi Pemerintah. Prestasi Pustaka.

Effendi Perangin. (1990). Praktek Jual Beli Tanah (2 ed.). Rajawali.

Harsono, B. (2008a). Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jilid 1. In Edisi revisi. Jakarta: Penerbit Djambatan (12 ed.). Universitas Trisakti.

Harsono, B. (2008b). Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria Isi dan Pelaksanannya (revisi). Universitas Trisakti.

Indonesia, K. B. B. (n.d.). Sengketa. KKBI Web.

Kehutanan, K. L. H. dan. (2015). Analisis Gaya Bersengketa. elearning.menlhk.go.id. https://elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/900/mod_resource/content/1/pendahuluan.html

Klasifikasi, M. D. A. N., Hardjowigeno, S., Subagyo, H., & Rayes, M. L. (1950). 1. Morfologi Dan Klasifikasi Tanah Sawah. 1–28.

Mujiatun, S. (2013). JUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM : SALAM DAN ISTISNA’. Riset Akuntasi dan Bisnis, 13.

P. Parlindungan. (1990). Pendaftaran Tanah di Indonesia. Mandar Maju.

Parnata, A. (2010). Meningkatkan hasil panen dengan pupuk organik. AgroMedia Pustaka. Bandung. PT Agro Media Pustaka. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=HXNt8hyCij0C&oi=fnd&pg=PA9&dq=limbah+wortel+limbah+kubis+limbah+sayuran+bioetanol+kandungan&ots=mNV91u-wLB&sig=_cdljR8JC_9a4MwsXv9yaVTtjYM

Peraturan Menteri, N. 12 T. (2020). Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No.21 Tahun 2020 Tentang Penanganan dan Penyelesaian Kasus Pertanahan. peraturan.bpk.go.id. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/210603/permen-agrariakepala-bpn-no-21-tahun-2020

Sahat H.M.T Sinaga. (2007). Jual Beli Tanah dan Pencatatan Peralihan Hak. Pustaka Sutra.

Santoso, U. (2012). Hukum Agraria Kajian Komprensif (2020 ed., Vol. 4). Kencana. http://e-journal.uajy.ac.id/20347/3/HK120562.pdf

Sarjita. (2005). Teknik dan strategi Penyelesaian Sengketa Pertanahan. Tugujogja Pustaka.

Siki, R. M. (2014). Kelayakan Saksi Dalam Pembuatan Akta Jual Beli Hak Milik Atas Tanah Oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/download/10560/7571

Subekti. (1984). Hukum Perjanjian (9 ed.). PT Intermasa.

Syarif, E. (2012). Menuntaskan Sengketa Tanah Melalui Pengadilan Khusus Pertanahan. Kepustakaan Popoler Gramedia.

Tohir, K. (1952). Pengertian Ilmu Pertanian. academia. https://www.academia.edu/15682863/Pengertian_Ilmu_Pertanian

Wairocana, N. K. D. A. dan I. G. N. (2018). Legalitas Jua Beli Tanah Dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Kertha Semaya, 6. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/view/38337/23261

Published
2024-01-20
How to Cite
Febriyanto, M., & Prawesthi, W. (2024). Sengketa Hak Milik Tanah Sawah Akibat Kegiatan Jual Beli Yang Tidak Sah. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10(4), 461-473. https://doi.org/10.5281/zenodo.10521672