Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Dengan Asupan Makan Baduta Dan Status Gizi Baduta Di Wilayah Puskesmas Maja
Abstract
Di antara 1.150 bayi yang dirawat di Puskesmas Maja, 73,9% sudah mendapat ASI dan ditimbang, menunjukkan bahwa gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana pengetahuan ibu dan persepsi mereka tentang 1000 hari pertama kehidupan, konsumsi susu formula, dan status gizi bayi di wilayah Puskesmas Maja. Studi kuantitatif yang menggunakan desain cross-sectional Metode proporsional stratified random sampling digunakan untuk memilih 85 bayi dari total 559 bayi di wilayah Puskesmas Maja. Data dikumpulkan dengan angket dan lembar observasi asupan makanan. Data diuji secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dan Nutrisurvey. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang 1000 HPK dengan asupan makanan baduta dengan p-value = 0,004 (p < 0,05). Dan terdapat hubungan antara sikap ibu terhadap 1000 HPK dengan asupan makanan baduta dengan p-value = 0,032 (p < 0,05). Dan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang 1000 HPK dengan status gizi baduta dengan p-value = 0,001 (p < 0,05). Dan terdapat hubungan antara sikap ibu terhadap 1000 HPK dengan status gizi baduta dengan p-value = 0,010 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap ibu terhadap 1000 HPK berpengaruh signifikan terhadap asupan makanan dan status gizi baduta. Pengetahuan dan sikap yang baik berhubungan positif dengan asupan makanan yang cukup dan status gizi yang lebih baik pada anak baduta.


