Hubungan Body Shaming Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja di SMP N 2 Kebasen Kabupaten Banyumas
Abstract
Body shaming adalah tindakan mendiskriminasi dan merendahkan seseorang berdasarkan penampilan fisiknya. Kepercayaan diri dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang terhadap aspek kelebihan yang dimilikinya yang memberinya keyakinan bahwa dia memiliki kemampuan untuk mencapai berbagai tujuan hidupnya. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak sekitar 5-11 tahun menuju remaja sekitar 12-20 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body shaming dengan kepercayaan diri pada remaja di SMP N 2 Kebasen Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional yang menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 154 siswa kelas 8 dengan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah body shaming yang dikembangkan oleh (Sari, 2020) yang terdiri dari 26 item pertanyaan dan kuesioner kepercayaan diri yang dikembangkan oleh (Masrifah, 2020) yang terdiri dari 23 item pertanyaan. Data dianalisis menggunakan uji statistisk univariat untuk memperoleh data distribusi frekuensi dari karakteristik usia, jenis kelamin, variabel body shaming dan kepercayaan diri. Serta menggunakan analisis bivariate dengan teknik Spearman Rank untuk menganalisis hubungan antara body shaming dan kepercayaan diri. Hasil diperoleh responden sebagian besar berusia <14 tahun yaitu sebanyak 114(74%), jenis kelamin perempuan sebanyak 85(55,2%), body shaming kateori rendah 73(47,4%), kepercayaan diri tinggi 70(45,5%). Uji Spearman Rank didapatkan ada hubungan body shaming dengan kepercayaan diri pada remaja di SMP N 2 Kebasen Kabupaten Banyumas dengan hasil ρ value sebesar 0,000 (<0,05).