ABSURDITAS DALAM KUMPULAN CERPEN TART DI BULAN HUJAN KARYA BAKDI SOEMANTO DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR TEKS CERPEN DI SMA/SMK
Abstract
Penelitian ini dilandasi isu pengajaran sastra yang masih dipandang sebelah mata. Jika ditinjau lebih dalam tidak efektifnya pengajaran sastra salah satunya karena masih kurangnya bahan ajar apresiasi sastra di sekolah. Padahal karya sastra memiliki relevansi dengan masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sekitar. Penelitian in bertujuan untuk memberikan manfaat yang diperoleh dari buku kumpulan cerpen Tart di Bulan Hujan karya Bakdi Soemanto. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif (analisis deskriptif). Cara kerja penelitian ini melalui analisis struktural Robert Stanton secara keseluruhan, di bagian alur dan pengaluran menggunakan analisis model Todorov, lalu dilanjutkan menganalisis absurditas dan efek gaya absurd dalam cerpen. Selanjutnya, peneliti membuat rancangan buku teks untuk dijadikan alternatif bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI di SMA/SMK. Hasil penelitian ini ditemukan adanya struktur alur dan pengaluran, tokoh dan penokohan, latar dan pelataran, tema, judul, gaya dan tone, sudut pandang, dan simbolisme dalam kumpulan cerpen Tart di Bulan Hujan karya Bakdi Soemanto. Unsur absurd dalam kumpulan cerpen Tart di Bulan Hujan muncul melalui tokoh, alur, tema, dan gaya pengarang. Efek gaya absurd yang dibawa pengarang dalam cerpen membuat cerpen seolah tidak nyata karena gaya absurd menegasikan kehidupan sehari-hari. Secara keseluruhan cerpen-cerpen Bakdi memiliki kecenderungan absurd. Hasil penilaian bahan ajar (buku teks satu bab) yang peneliti buat dinyatakan layak digunakan oleh penilai ahli sebagai alternatif bahan ajar di sekolah.
References
A. Teeuw. (2017). Sastra dan ilmu sastra: pengantar teori sastra. Dunia Pustaka Jaya.
Al-Ma’ruf, F. N. (2017). Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi. CV. Djiwa Amarta Press.
Burhan Nurgiyantoro. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Gadjah Mada University Press.
G. Saparie. (2013). Pengajaran Sastra Masih di Omprengkan. Jendela Sastra. http://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/ pengajaran-sastra-masih-diomprengkan
Hermawan, D., & Shandi. (2019). Pemanfaatan Hasil Analisis Novel Seruni Karya Almas Sufeeya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA. Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia Dan Pengajarannya, 12(1), 11–20.
Lestari, S., Rakhmawati, A., & Rohmadi, M. (2016). Analisis Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Pada Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2014. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia Dan Pengajarannya, 4(1), 197. https://media.neliti.com/media/publications/53908-ID-analisis-unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik.pdf
Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Mufidah Chilmiyah Izzatul. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran pada Kompetensi Dasar Hubungan Masyarakat Kelas X APK 2 di SMKN 10 Surabaya. E-Jurnal UNESA, 1–17.
ROBERT STANTON. (2012). Teori Fiksi. Pustaka Pelajar.
Turahmat & Jupriyanto. (2017). Absurdisme Indonesia Dalam “Sumur Tanpa Dasar” Karya Arifin C. Noer. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia, 5(1), 83–98. http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/jpbsi/art icle/download/2098/1597


