UJI PERBANDINGAN SKRINNING FITOKIMIA METODE TABUNG PADA DAUN KELOR (Moringa oleifera L.)
Abstract
Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) merupakan salah satu spesies yang cukup banyak tumbuhan yang digunakan masyarakat sebagai obat tradisional. Kelor mungkin melakukan itu Cara memerangi gizi buruk, serta mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit. Daun kelor dikenal di seluruh dunia sebagai tanaman yang bergizi dan bergizi Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah memperkenalkan kelor sebagai makanan alternatif mengatasi masalah gizi (gizi buruk). Skrining fitokimia dilakukan terhadap metabolit sekunder alkaloid, saponin, flavonoid dan tannin yang dideteksi menggunakan pereaksi FeCl3, larutan gelatin 1%. Dengan menggunakan metode tabung. Ada kajian selanjutnya, dilakukan uji skrinning fitokimia metode tabung pada daun kelor di Bali, hasil yang dihasilkan dari uji ini adalah daun kelor positif memiliki kandungan senyawa flavonoid, tannin, alkaloid, steroida/triterpenoida dan fenolat. Uji fitokimia flavonoid menghasilkan hasil yang positif yang ditandai dengan perubahan warna dari hijau kecokelatan menjadi hijau kekuningan. Uji kandungan fenolat dilakukan dengan penambahan pereagen FeCl3 dan menghasilkan perubahan warna dari hijau kecokelatan menjadi biru kehitaman yang menandakan adanya kandungan senyawa polifenol Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) mengandung senyawa flavonoid, tanin, terpenoid, alkoloid dan saponin. Dalam skrining fitokimia ekstrak etanol daun kelor menunjukkan metabolit sekunder yaitu flavonoid (atas kuning) dan saponin (berbuih) terbukti positif, tanin (bentuk berwarna gelap), steroid (bentuk hijau). Spektrofotometri UV-Vis dan spektrofotometri inframerah yaitu senyawa flavonoid.
References
Edeoga HO, Okwu DE, Mbaebre BO. (2005). Phytochemical Constituent of Some Nigerian Medicinal Plants. African Journal of Biotechnology 4(7):685-688.
Fard, M., Arulselvan, P., Karthivashan, G., Adam, S., & Fakurazi, S. (2015). Bioactive extract from moringa oleifera inhibits the pro-inflammatory mediators in lipopolysaccharide stimulated macrophages. Pharmacognosy Magazine, 11(44), 556. https://doi.org/10.4103/0973-1296.172961
Fikayuniar, L. (2023). MODUL PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI. Universitas Buana Perjuangan Karawang.
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Penerjemah: Padmawinata, K. Terbitan kedua. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Harborne JB. (1987). Metode Fitokimia. Terbitan Kedua. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Bandung: Penerbit ITB. Hal-147.
HARDIYANTHI, F., SKRIPSI, D. I. S. M. B., YANG, I. A. H. K. S., & MANAPUN, L. Pemanfaatan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kelor (moringa Oleifera) Dalam Sediaan Hand And Body Cream Febby Hardiyanthi Program Studi Kimia Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015 M/1436 H.
Hung, W.-L., Wei, C.-C., Kumar, A., Kumar, M., Jose, A., Tomer, V., Oz, E., Proestos, C., Zeng, M., Elobeid, T., & Oz, F. 2023. Major Phytochemicals: Recent Advances in Health Benefits and Extraction Method. Molecules 2023, Vol. 28, Page 887, 28(2), 887. https://doi.org/10.3390/MOLECULES28020887
Jusnita, N., & Tridharma, W. S. 2019. Karakterisasi Nanoemulsi Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.). Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 6(1), 16–24. https://doi.org/10.25077/JSFK.6.1.16-24.2019
MUCHSIN, I. (2014). PERBANDINGAN METODE PEMBUATAN EKSTRAK DAUN Artocarpus altilis (Park.) Fosberg SECARA MASERASI DAN INFUNDASI BERDASARKAN KADAR FLAVONOID TOTAL (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Pardede, A., dkk. (2013). Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol dari Kulit Batang Manggis (Garcinia cymosa). Media Sains, 6(2):60-66.
Rachmawati, Sri Rahayu., Junie S. 2019. Characterization Of Moringa oleifera L. Laef Water Extracts By Chemical And Microbiology. Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan. 10(2):102-115.
Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi VI, Bandung: ITB.191-216.
Sandi, A., Sangadji, M. N., & Samudin, S. (2019). (Moringa oleifera L.) PADA BERBAGAI KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH. e-J. Agrotekbis, 7(1), 9.
Saputra, A., Arfi, F., & Yulian, M. 2020. Literature Review: Analisis Fitokimia Dan Manfaat Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera). AMINA, 2(3), 114–119.
Supomo, Supriningrum R, & Junaid R. 2021. Moringa oleifera potential as a functional food and a natural food additive: a biochemical approach. Anais Da Academia Brasileira de Ciencias, 93 (suppl 4). https://doi.org/10.1590/0001-3765202120210571
Thu, Z. M., Oo, S. M., Nwe, T. M., Aung, H. T., Armijos, C., Hussain, F. H. S., & Vidari, G. 2021. Structures and bioactivities of steroidal saponins isolated from the genera dracaena and sansevieria. In Molecules, 26(7), 1-38.https://doi.org/10.3390/molecules26071916
Toripah SS, Abidjulu J, Wehantouw F. 2014. Aktivitas antioksidan dan kandungan total fenolik ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam). Pharmacon 3(4): 37-43.
Wasonowati, C. Ending S. Didik I. Budiastuti K. 2019. Analisis Fitokimia Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Di Madura. Jurnal Sumber Daya Lokal. 2(1): 421-426.
Yulia, Y., Idris, M., & Rahmadina, R. (2022). Skrining Fitokimia dan Penentuan Kadar Flavonoid Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Desa Dolok Sinumbah dan Raja Maligas Kecamatan Hutabayu Raja. KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan, 6(1), 49-5