Studi Kasus Pengalaman Dan Tantangan Remaja Laki-Laki Homoseksual
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan homoseksual yang semakin menyebar di seluruh negara salah satu nya di negara Indonesia khususnya permasalahan remaja homoseksual di kota Jakarta. Homoseksual menjadi permasalahan yang menjadi urgensi karena tidak sesuai dengan hukum Indonesia. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pergerakan persebaran homoseksual di kota Jakarta, mengetahui faktor penyebab perilaku homoseks, dan mengetahui pengalaman serta tantangan remaja homoseksual di Jakarta. Untuk mendukung penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Pengambilan informan menggunakan metode purposive sampling. Tempat penelitian ini dilakukan di kota Jakarta kerena merupakan ibu kota negara yang merupakan kota besar yang terdapat budaya luar dan memilki kebebasan dalam pergaulan. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan wawancara yang mendalam. Uji keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data (display data) dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa homoseksual di kota Jakarta bersifat bebas dalam melakukan serta mulai menyuarakan lewat pawai di tempat tertentu. Faktor penyebab homoseksual dilatarbelakangi oleh lingkungan pertemanan, pengaruh hormon dan masalah dalam keluarga. Pengalaman dan tantangan yang diterima yaitu mengalami penolakan dari keluarga serta pandangan buruk dari lingkungan masyarakat.
References
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, CP. (2015). Studi Kasus tengan Perilaku Gay dan Alternatif Penanganannya. Skripsi Sarjana pada UNS: diterbitkan.
Anggreini, S. (2014). Kesejahteraan subjektif pria dengan orientasi seksual sejenis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Ariyanto & Triawan, R. (2008). Jadi, Kau Tak Merasa Bersalah!? Studi KasusDiskriminasi dan Kekerasan terhadap LGBTI. Jakarta: Arus Pelangi danYayasan Tifa.
Azhari, R. (2008). Membongkar Rahasia Jaringan Cinta . Jakarta: Hujjah Press.
Azmi, K.R. (2015). “Enam Kontinum dalam Konseling Transgender sebagai
Altematif Solusi Untuk Konseli LGBT”. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling. 1, (1), 50-57.
Barker, C. (2004). Cultural Studies, Teori dan Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2017). Social Psychology. Routledge.
Bullough, V. L. (1998). Alfred Kinsey and the Kinsey report: Historical overview and lasting contributions.
Santoso, B. (2022, 10 Juni). Bersama Membendung LGBT di Indonesia. Diakses dari: https://www.antaranews.com/berita/2930741/bersama-membendung-lgbt-di-indonesia
Carroll, J. (2005). Sexuality Now. New York: Thomson Learning, inc.
Cernovsky, Z. (1988). Works of Sigmund Freud. The American Journal of Psychoanalysis, 48(1), 56–71.
Corey, G. 2015. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung: RefikaAditama.
Dawam, A. (2003). Sigmund Freud dan Homoseksual. Musawa, 41-60.
Demartoto, A. (2013). The existence and the effect of sex tourism habitus in Bandungan, Central Java, Indonesia. Asian Social Science, 93.
Dermawan, A.M. (2016). “Sebab, Akibat, dan Terapi Perilaku Homoseksual”.
Raheema: Jurnal Studi Gender dan Anak. Pascasarjana ITB Bandung. 3, (1), 78-86.
Dose, R. (2014). Magnus Hirschfeld: the origins of the gay liberation movement. NYU Press.
Dr. Rukaesih A. Maolani, M. S., & Dr. Ucu Cahyana, M. S. (2015). METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Dwinanda, R. (2018. Oktober 11). LGBT Contest in Bali Canceled. Republika. Diambil dari Republika: : http:/republika.co.id
Freud, S. (1905). Three essays on the theory of sexuality. The Standard Edition of the Complete Psychological Works of Sigmund Freud, Volume VII (1901-1905): A Case of Hysteria, Three Essays on Sexuality and Other Works, 125-243.
Handayani, S. (2013). Konsep prestasi diri gay pada kelompok kegiatan seni di kota Padang. Padang: Universitas Andalas.
Herdiana, I. (2016, februari 20). LGBT, apakah penyakit atau bukan? Diambil kembali dari merdeka: https://www.merdeka.com/peristiwa/lgbt-apakah-penyakit-atau-bukan.html
Hermawan, R. dan Putra, B. 2017. “Peran Bimbingan Konseling dalam Komunitas LGBT”. Prosiding Seminar Nasional Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter. 1, (1), 173-178.
Ilyas, S. (2018). peran guru bimbingan dan konseling mengatasi trend LGBT (lesbian, gay, bisexual dan transgender) di SMA negeri 1 Aceh Tamiang. Enlighten: Jurnal Bimbingan konseling islam, 59-77.
Kabar Banten. (2018, 5 Februari). Populasi LGBT Pesat Diyakini Capai 1000 Orang. Diambil kembali dari Kabar Banten: http://www.kabarbanten.com
Kartono, K. (2009). Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: Mandar Maju.
Kartono, S. (2009). Pengantar Sosiologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kendall, P. C. (1998). Abnormal Psychology Human Problems Understanding Second Edition.
Khairani, N. H. (2019). The experience of stigma against LGBT in Indonesia. International Journal of Social Science and Humanity, 297-301.
Khairun, D. Y., al-Hakim, I. & Rosadi, P.A. (2020). Alternatif Penanganan Bimbingan dan Konseling Bagi Pelaku Homoseksual di Kota Serang. QUANTA, 4(1), 9-19.
Kissack, T. (2000). Alfred Kinsey and homosexuality in the'50s. Journal of the History of Sexuality, 9(4), 474-491.
Komalasari, G. (2016). Assesmen Teknik Non Tes dalam Perspektif BK Komprehensif. Jakarta: PT Indeks
Komara, B. (2016). Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajardan Perencanaan Karir Siswa. 5 (1), 33-42.
Lestari, G. (2012). Fenomena Gay di Kota Yogyakarta (Skripsi). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Lubis dan Hasnida. (2016). Konseling Kelompok. Jakarta: Kencana
Santoso, M. B. (2016). LGBT dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. Social Network Jurnal, 154-272.
Mastuti, E. R., Winarno, D. R., & Hastuti, W. L. (2012). PEMBENTUKAN IDENTITAS ORIENTASI SEKSUAL PADA REMAJA GAY. Kajian Ilmiah Psikologi, 194-197.
Muttaqin, I. (2017). Membaca Strategi Eksistensi LGBT di Indonesia. Raheema: Jurnal Studi , 78-86.
Myers, D. G. (2018). Social Psychology. McGraw-Hill Education.
Nietzel, d. (1998). Abnormal Psychology. Boston: Allyn dan Bacon, inc.
Ningrum, D. (2015, 13 Oktober). Pesta Pemikahan Sejenis Ini Bikin Geger Indonesia. Merdeka.com. Tersedia:http://m.merdeka.com
Nurmala, M. D., Rosadi, P. A., & Khairun, D. Y. (2022). Studi tentang Pelaku Homoseksual di Kota Serang: Studi Kasus pada Tiga Orang Pria Teridentifikasi Homoseksual di Kota Serang. Journal of Education and Counseling (JECO), 2(2), 177-189.
Oetomo, D. (1991). Homoseksual di Indonesia. Surabaya: Fisip Universitas Airlangga.
Oetomo, D. (2013). Laporan LGBT Nasional Indonesia-Hidup sebagai LGBT di Asia. Di publikasikan pada tahun 2013.
Paul, J. (2006). Globalism Nationalism Tribalism: Bringing Theory Back In. London: SAGE Publications.
Persada, P. R. (2004). Pokok-pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Prayitno, A. (2008). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Asdi Mahasatya dan PT Rineka.
Pulih, M. N. (2013). Swara Srikandi Indonesia. Jakarta: Yayasan Pulih.
Putri, R. 2016. Konsep Diri Homoseksual. Skripsi Sarjana pada FDK UIN Sunan Kalijaga: diterbitkan.
Ramdhani, A. (2023, 13 April). 3 Pengertian LGBT Menurut Para Ahli, Jenis dan Faktor Penyebabnya. Diakses dari: https://lifestyle.pinhome.id/blog/pengertian-lgbt-menurut-para-ahli/
Ritzer, G. (2007). Modern Sociological Theory. California: McGrawHill Education.
Roby, R. (2018). Globalisasi Lesbian, Gay, Biseksual dan transgender (LGBT): Perspektif HAM dan agama dalam lingkup hukum di indonesia. Jurnal Law Reform, 14(1), 132-146.
Roudhoh, N. (2018, 15 Oktober). Komunitas Gay tumbuh subur di Banten. Banten Raya (Online). Tersedia:http:/www bantenraya.com
Saepudin, B, S. (2018, 21 oktober) LGBT DI KALANGAN SISWA SEKOLAH, MODE ATAUKAH MASALAH KEJIWAAN? diambil dari: https://disdikkbb.org/news/lgbt-di-kalangan-siswa-sekolah-mode-ataukah-masalah-kejiwaan/
Samsu, H. (2018). Kedudukan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Hak Asasi Manusia. Lex Et Societatis, 6(6), 13-20.
Santoso. M.B. 2016. “LGBT dalam Perspektif Hak Asasi Manusia”. Social Network Jurnal. 6, (2), 154-272.
Santrock, J. W. (2002). Life-span development. New York : McGraw-Hill Education.
Saripah. (2018). Permasalahan Anak dan Remaja serta Solusinya. Bandung Alfabeta.
Sinyo. (2016). Lo Gue Butuh Tau (LGBT). Jakarta: Gema Insani.
Smith, I. (2010). works of sigmund freud. the american journal of psychoanalysis, 56-71.
Soerjono, S. (2004). Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sullivan, P. B. (2003, September 2). faktor biologis di balik homoseksualitas. Diambil kembali dari koran tempo: https://koran.tempo.co/read/ilmu-dan-teknologi/484225/faktor-biologis-di-balik-lgbt
Sumara, D. S. (2017). Kenakalan remaja dan penanganannya. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Suwardani, N. P. (2015). pewarisan nilai-nilai kearifan lokal untuk memproteksi masyarakat Bali dari dampak negatif globalisasi. Jurnal Kajian Bali, 247-264.
Syalaby, A. (2016, 23 Januari). Ini Provinsi dengan Jumlah Gay Terbanyak. Republika (Online). Tersedia:http://republika.co.id
World Health Organization. (1990). ICD-10: International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems (10th Revision). Diakses dari https://www.who.int/classifications/icd/en/bluebook.pdf
Yudhistira, D. (2019). Toxic Masculinity dalam globalisasi kontemporer: Studi kasus Toxic Masculinity di Indonesia. -: student working paper ksm iron fire.